KKN IAIC 2014 DI TAMBAKSARI - Hasanah Jaya
Headlines News :
Home » » KKN IAIC 2014 DI TAMBAKSARI

KKN IAIC 2014 DI TAMBAKSARI

Written By Unknown on Selasa, 29 April 2014 | 19.38



MENGENAL MAKANAN HALAL BAGI MASYARAKAT
OLEH-OLEH  SAROJA  DARI  TAMBAKSARI
         Oleh  :  Rena Puspitasari

Daerah Tambaksari  merupakan  suatu Kecamatan  yang berada  di tenggara Kota  Ciamis. Tambaksari merupakan pintu  gerbang Kabupaten Ciamis sekaligus sebagai pintu  gerbang Jawa Barat yang berbatasan dengan Jawa  Tengah. Nama  Tambaksari  sudah banyak dikenal orang sejak  zaman pra  kemerdekaan.
Alhamdulillah,  Allah memberi anugrah  kepada masyarakat  dengan kekayaan alam dan keindahan alam Tambaksari yang berada  di pegunungan. Banyak nikmat-nikmat  dari  Allah  yang diberikan  kepada makhluk-Nya.
Dengan kemajuan  zaman kini  Tambaksari  banyak menjadi  obyek Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari  beberapa  Perguruan  Tinggi baik  yang berada  di Ciamis ataupun  yang di luar Ciamis. Masyarakat Tambaksari dengan adatnya  sebagai urang Sunda mudah akrab dan tetap memegang budaya Sunda.
Salah  satu  Perguruan Tinggi yang kini mengadakan KKN di  Kecamatan  Tambaksari  yaitu dari Institut  Agama Islam Cipasung  (IAIC) Tasikmalaya. Dirasakan sendiri  oleh  mahasiswa  bahwa sangat mudah  akrab  dengan masyarakat. Kunjungan peserta KKN ke  berbagai lembaga  pendidikan formal  ataupun non formal  disambut  dengan ramah dan  menyenangkan.
Banyak makanan yang  menjadi  khas Tambaksari seperti Saroja, Papais, Awug, Sale, Kiripik, Ranginang, Opak, Tengteng, Apem, Putri Noong, Hades, Wajit  dan sebagainya. Makanan  ini kadang  terdapat  juga  di  daerah lain dengan nama yang berbeda.
Ada  suatu pengalaman unik cerita dari orang  Tambaksari. Suatu waktu   membawa oleh-oleh  Saroja  ke  Jakarta,  bertemu  dengan temannya  sebutlah orang Kalimantan. Orang  Kalimantan  merasakan enaknya makan  saroja tersebut. Sehingga  dia  memesan  kepada  orang  Ciamis untuk  dibawakan mentahan  saroja. Otomatis  orang  Ciamis menjawab bahwa mentahan  Saroja  adalah  tepung  beras. Karena Saroja dibuat langsung  jadi  dengan menggunakan cetakan  dari  tepung beras yang dicampur  air langsung digoreng tanpa  melalui  proses pementahan. Berbeda dengan  kerupuk.
Kini  di mana-mana dalam  acara  hajatan  atau pesta, saroja  dan  ranginang  serta makanan khas lainnya selalu  tampil menghiasi stoples-stoples  yang siap santap.

Nilai  yang  dapat ditanamkan  kepada  masyarakat bahwa  kita  sebagai Urang Sunda  jangan berkecil hati  dengan  adanya makanan  khas kita. Bersyukurlah kepada Allah Swt kita dikaruniai tanah dan daerah yang subur. Justeru  makanan  ini harus  dijaga  kelestariannya  agar  tetap  bisa  diteruskan  pada  anak cucu kita  nanti. Kini  banyak makanan  dari  luar yang  masuk  ke negeri  kita yang  kadang masih  diragukan kehalalannya. Mudah-mudahan nanti pulang KKN ke Cipasung  juga dapat  membawa oleh-oleh  Saroja  dan ranginang ala  Tambaksari.**
(Rena KKN IAIC)




Ket Foto : 
1. Saroja dan Ranginang khas Tambaksari
2. Salah satu pameran hasil karya ibu-ibu Desa Mekarsari pada  
    Lomba makanan Non Beras di Bale Desa Mekarsari
 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hasanah Jaya - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya