Suatu Kelompok Tani yang berada di Desa Mekarsari Kecamatan Tambaksari Ciamis adalah Kelompok
Tani Jaya Mukti yang berada di Dusun
Sukajaya Desa Mekarsari. Kelompok Tani
ini diketuai oleh H. Endi
dengan anggota sebanyak 30 orang.
Pada Hari Jum’at 20 Februari 2015 Kelompok
ini mengadakan pertemuan silaturrahmi. Dalam pertemuan tersebut diantaranya
membahas
tentang cara tanam padi
yang lebih efisien dengan
teknologi tepat guna. Sebagai
Pembicara adalah seorang Putra
Daerah yang bekerja di Kantor
Dinas
Tanaman Pangan Kabupaten Karawang
yaitu Ir. Tarkim Gandasukmara, MP.
Salah satu yang dibahas
adalah tatacara pembuatan
pupuk bokashi yang bisa
dibuat dengan bahan-bahan yang ada
di sekitar kita.
Bokashi dipopulerkan pertamakali di Jepang sebagai pupuk organik
yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Terminologi bokashi diambil dari
istilah bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap.
Proses pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan
konvensional. Pada umumnya Bokashi
sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo
1-14 hari sejak dibuat, tergantung dari
bahan baku dan metode yang digunakan. Membuat bokashi sangat mudah, bisa
dilakukan dalam skala rumah tangga maupun skala pertanian yang lebih besar.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bokashi ini
diantaranya jerami, hijauan, kotoran ternak, sekam, gula pasir juga larutan yang telah
disiapkan untuk jalannya fermentasi.
Praktek pembuatan bokashi dilaksanakan
pada keesokan harinya yakni
hari Sabtu, 21 Februari 2015 yang bertempat di halaman rumah Bapak Sardja Ketua RT.01
Sukajaya yang juga sebagai anggota Kelompok Tani Jaya Mukti. Hadir dalam praktek pembuatan bokashi ini para
anggota Kelompok Tani Jaya Mukti dan juga masyarakat lainnya
yang ingin menyaksikan langsung
praktek tersebut.
Menurut Ir. Tarkim GS,
yang juga didampingi Tim Ahli
PP dari
HCS yang berasal dari
Jogya yaitu Haryanto dan Pak De, pembuatan bokashi yang
dilaksanakan tersebut untuk tanah sawah
seluas1 hektar. Selain itu ada kelebihan dan keistimewaan lagi bahwa lamanya fermentasi yang dibutuhkan
sangat begitu cepat
yaitu 1x 24 jam sudah bisa
dibuka. Berbeda dengan pembuatan
bokashi pada umumnya
yang memerlukan waktu 7 – 14 hari.
Pupuk bokashi juga bisa dibuat dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkan
limbah dapur atau sisa makanan. Bokashi dari hasil daur ulang sampah bisa
digunakan untuk memupuk tanaman pekarangan. Penggunaannya sama dengan
penggunaan pupuk organik yang dijual dipasaran.
Pupuk Bokashi dapat memperbaiki sifat fisika,
kimia,
dan biologi tanah,
meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman, serta
menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian
yang berwawasan lingkungan.
Kini Kelompok Tani Jaya Mukti
Sukajaya juga berharap bisa menggunakan pupuk bokashi ini
sehingga kestabilan tanah bisa terjaga
dan hasil dapat memuaskan. Selain hasil
panen yang diharapkan bisa
lebih baik, juga pengolahan tanaman seperti pembersihan (ngarambet-Sunda) tidak mesti
dilakukan. Karena bahan yang
dicampur dalam pembuatan pupuk bokashi
kali ini mencegah terjadinya
rumput di sekitar padi di sawah. **
(Azkos-HJ)
Ket. Foto :
Atas : Tim PP dari HCS yaitu Haryanto (pegang sprayer) memulai penyemprotan untuk fermentasi
Tengah : Ir. Tarkim GS (kanan) sedang memberikan penerangan seputar pupuk Bokashi
Bawah : Selesainya pembuatan pupuk Bokashi, tinggal menunggu proses selama 1 x 24 jam
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !