HATI-HATI MENUDUH ORANG - Hasanah Jaya
Headlines News :
Home » » HATI-HATI MENUDUH ORANG

HATI-HATI MENUDUH ORANG

Written By Unknown on Sabtu, 24 Mei 2014 | 00.41

Catatan Ringan dari Kota Tasik
Sudah menjadi tradisi dan fitrah  manusia bahwa di dalam jiwa manusia terdapat nafsu.  Nafsu menurut  yang dipaparkan  dalam suatu kitab yang sering kita baca di Pesantren atau waktu  kita mengaji  di surau dahulu bahwa nafsu terdapat 7 macam tingkatan. Dari  ketujuh  nafsu  tersebut yang paling  berbahaya adalah  nafsu Amarah.  Nafsu  ini terdapat di tengah-tengah  dada  manusia dan mempunyai beberapa  sifat / watak  dari nafsu  ini  daintaranya, marah, hasud hiri dan dengki.
Nafsu  manusia sebagai yang kita  rasakan sering  timbul akibat  dari beberapa hal  yang membangkitan bangunnya  nafsu. Ada  kalanya dari perasaan seperti merasa iri atau merasa diri kalah oleh  orang  lain. Kalah  di sini ada  beberapa  macam seperti  keduluan  orang lain mempunyai  sesuatu, sehingga  timbul lah rasa untuk “nurutan” seperti  yang  dilihatnya. Istilah  dalam bahasa Sunda “boga  kahayang” alias “panasan”.
Seseorang bisa  saja membuat  rekayasa  untuk menjatuhkan lawannya  dengan berbagai  cara.  Contohnya si A dan si B membuka suatu usaha. Usaha si A lebih maju   sehingga  melebihi usaha si B. Karena punya nafsu dan tidak bisa  mengendalikannnya, maka si B  membuat  rekayasa sedemikian  rupa agar orang-orang percaya  pada  ucapannya untuk menjatuhkan  si A. Tak segan-segan untuk menyebar fitnah dengan perbuatan  yang dia sendiri  ikut berperan di dalamnya.
Contoh lain masih banyak. Kadang seorang wanita yang ditolak cintanya malah menyebar fitnah  bahwa dia pernah diajak begini  dan begitu  oleh lawan jenisnya. Ini  saking kesalnya dia  sebagai wanita tiada dilayani. Namanya mulut  kalau  dalam Sunda  Dasar letah teu tulangan, biwir teu diwengku” berbicara  itu seenaknya  saja. Namanya “beja” (warta, berita) dari  satu mili sampai sesenti, semeter terus berlanjut dengan bumbu-bumbu  manis bibir manusia.
Padahal  kalau diresapi  dan ditelaah dalam-dalam,  apa gunanya menuduh orang sembarangan ? Mungkin saking kesalnya dia  sendiri  yang ikut sebagai peran di dalamnya.  Contohnya dulu  juga dia pernah bersama saya  bersama-sama  satu motor..... Orang  bisa otomatis percaya  karena pelakunya  sendiri  yang lagi beraksi ngomong. Walau omongannya  tersebut  hanya rekayasa.  Memang betul si A pergi bersama dia satu motor  berdua.  Nah dari pengalaman  dia bisa dibumbui  dengan  kata-kata  yang membuat kesal terhadap  lawan jenis yang menolak dia.  
Puguh-puguh mah naik motor  hanya mengantar biasa-biasa  saja,  tetapi dibumbui oleh wanita itu dengan jalan-jalan, shoping-shoping, pergi ke hotel dan sebagainya.
Di sinilah perlunya  kesabaran, kepasrahan kepada Sang Maha Mengetahui. Orang tak  akan percaya begitu  saja  walau bersumpah dengan nama Allah juga. Bahkan malah melecehkan.... disebutnya hanya suara ngerebek, atau suara  orang yang lieur, buaya, nu gelo  dan  sebagainya.  Na’udzu billah....
Masalah ini memang benar benar benar berat bagi yang mengalami tertuduh...  orangtua yang sudah susah susah membesarkan anak nya dengan penuh kasih sayang, tetapi kali ini anak nya di injak injak oleh orang lain, padahal orang yang mereka injak injak itu salah !!! mereka sudah melakukan hal yang salah !!!
Sampai sekarang  kadang masih tidak mengerti  jalan pikiran mereka seperti apa... yang jelas, mereka begitu yakinnya, sampai sampai dengan mudah nya mereka menyangka yang lain-lain... Astagfirullah...  **

Priangan, 24 Mei 2014
Ilustrasi Foto :  dari Google

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hasanah Jaya - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya