PELEPASAN KELAS IX
TAMPILKAN UPACARA ADAT SUNDA
Degung ngungkung luhur panggung, mangpaung ka alak paul
Gelik suling ngajak eling. Jumeritna bangun
kingking....
Tepang deui ....tepang deui....
tepang bari ngahariring......
Itulah sekelumit
lagu “Tepang deui” yang diciptakan
oleh seniman Sunda menambah
kekayaan Budaya Sunda yang
kita cintai ini. Mohon maaf bila kata-kata yang penulis tulis di atas kurang
tepat...bukan berarti merusak lagu ciptaan..
Rasanya tak tertahankan air
mata meleleh membasahi pipi
ketika musik degung yang
dibawakan oleh group “Ligar Munggaran” melantunkan
lagu – lagu perpisahan seperti “pileuleuyan”
dan “Ririungan” dalam acara Pelepasan
Kelas IX SMPN 4 Rancah yang berlangsung hari Sabtu 13 Juni
2015. Budaya Sunda yang
seharusnya dijaga dan dilestarikan, kini masih bertahan di daerah Cisontrol khususnya dan umumnya di Tatar
Galuh Ciamis.
Sejak dahulu
sudah terkenal dari daerah Cisontrol ini banyak seniman –
seniman baik yang berada di
daerah maupun yang berada di perkotaan. Acara-acara seperti kunjungan
dari pejabat banyak diiringi
dengan upacara adat. Begitu pula
pada upacara seperti
pelepasan dan kenaikan kelas banyak ditampilkan upacara adat budaya Sunda dengan peran dari siswa-siswi sekolah.
SMPN 4 Rancah
yang kini dipimpin oleh Dodo Suryaman,M.Pd
banyak mendidik siswa-siswinya untuk mencintai
dan melestarikan budaya Sunda.
Bangsa asing juga banyak yang menggemari Budaya Sunda,
kenapa orang Sunda sendiri
malah enggan atau malah banyak memilih budaya-budaya asing
yang kadang berseberangan dengan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan penampilan seperti ini diharapkan siswa-siswi yang masih bersekolah di
SMPN 4 Rancah atau yang
kini akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi bisa tumbuh kesadaran
akan pentingnya Budaya Sunda sebagai warisan budaya bangsa.
Penampilan
upacara adat sangat begitu
meriah apalagi dimeriahkan
dengan tampilnya “paman dan bibi lengser.”
Membuat hadirin senyum bahkan
tertawa gembira. Lengser yang
diperankan oleh siswa kelas VII dan VIII ini mampu menghibur para
hadirin yang tak jemu-jemunya
menyaksikan upacara ini sampai
selesai. Para penari pagar ayu yang dimainkan oleh
putri-putri gareulis kelas VII dan VIII sangat menyentuh kalbu
sehingga timbul kecintaan
akan budaya Sunda ini.
Selain
dihadiri oleh warga sekolah, acara ini dihadiri oleh undangan seperti
dari Komite Sekolah, para orang
tua kelas IX dan juga
dari Kantor Desa Cisontrol. Acara berlangsung
sangat meriah dan berkesan
karena bisa bertemu
bersilaturrahmi anatara orang tua, guru
dan pemerintah setempat. Semoga jalinan
silaturrahmi ini bisa
terus berlanjut dan semoga putra-putri
yang kini telah lulus
dari
sekolah ini bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi dengan tidak melupakan
jasa-jasa dan peranan para guru.... **(Azkos-HJ)
............
Ririungan
urang karumpul. Meungpeung deukeut hayu urang sosonoan,
Macang
krama urang karumpul, urang silih tempas silih elegan...
Moal
lila jeung babaturan, hiji wanci anu geus ditangtukeun
Bakal
pisah bakal pajauh bakal mopohokeun
katineung urang....
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !