MELALUI ACARA SAMEN DI DTA SABILULHASAN SUKAJAYA
TOLONG PERHATIKAN PARA
USTAD-USTADZAH
Alunan musik
kosidah dan lagu-lagu yang bernafaskan Islam terdengar
dengan gemuruhnya menambah keceriaan dan kegembiraan anak-anak
santri Madrasah Diniyah yang akan melaksanakan acara samen
pada hari Ahad tanggal 16 Juni 2013 bertepatan dengan 7
Sya’ban 1434.H.
Acara ini sudah sering dilsaksanakan walau dalam
pelaksanaannya bersifat sederhana mengingat keterbatasan
dana. Acara ini berlangsung terutama mengundang
para orang tua santri untuk bersilaturrahmi dengan para ustadz-ustadzah di madrasah.
Sebagaimana
diketahui bahwa kini Madrasah
Diniyah yang sering disingkat DTA (Diniyah Takmiliyah Awaliyah)
sudah mempunyai kurikulum dari Kementrian Agama. Begitu
juga perizinan sudah diberikan
sehingga anak-anak kelas 4 yang akan
melanjutkan ke SLTP bisa menerima Ijazah berikut SKNU
(Surat Keterangan Nilai Ujian)
dari Propinsi yang pada tahun ini
ditandatangani oleh Ketua Panitia Ujian Akhir DTA yaitu H. Alwi Haedar, S.Ag. S.Pd.I
. Sedangkan Ijazah dari Kabupaten
ditandatangani oleh Drs. Tatang
Iskandar dari PD. Pontren
an. Kepala Kantor Kementrian
Agama Kabupaten Ciamis.
Nilai yang diberikan terdiri
dari 5 (lima) bidang studi yaitu
Al-Qur’an-Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih,
Tarikh Islam (SKI) dan Bahasa Arab.
Penghargaan juga diberikan kepada para
santri yang berprestasi dari mulai Tingkat TK sampai
kelas 4. Pada pelaksanaan acara, sambutan diberikan kepada Ketua
DKM Dusun Sukajaya, Adar Suhendar, Sesepuh Madrasah
E. Saefudin dan Drs. H. M. Iwa Sumantri
juga laporan pendidikan disampaikan oleh Kepala
Madrasah yaitu Darto
Permana.
Drs. H.
Iwa dalam sambutannya meminta kepada
para orang tua untuk memotivasi Madrasah Diniyah ini
karena dana dari pemerintah
belum menerima, sehingga segala sesuatu
termasuk alat belajar perlu
sumbangan dari para
orang tua. Seperti halnya buku
paket per bidang studi hanya
diberi satu buah buku dari
Kabupaten, sehingga untuk keperluan santri
tentu harus diperbanyak seperti dengan
jalan difoto copy yang
tentunya memerlukan biaya juga. Para
orang tua diharap mempunyai kesadaran
akan pentingnya pendidikan keagamaan ini, karena
para ustadz-ustadzah belum ada
jatahnya dari Pemerintah masih sebatas “PGA” alias Pegawai Gajih Akherat...
Kalau
difikirkan anak-anak bisa membaca dan menulis
huruf Al-Qur’an adalah jasa
dari Madrasah Diniyah alias “Sakola Agama” karena kalau mengandalkan di pendidikan formal seperti SD hanya 2 jam per minggu. Jadi
pantaslah kalau Pemerintah
sekarang bisa lebih jeli
lagi memperhatikan pendidikan
keagamaan. Para pemimpin
jangan hanya janji-janji
belaka akan memajukan bidang agama
tetapi buktinya nihil....
Kami para
ustadz-ustadzah bukan tidak rela
tidak ridho mengajar, tetapi
tolonglah kami juga
manusia yang sama seperti pegawai negeri
lainnya perlu makan juga keperluan
hidup sehari-hari lainnya... **
(azkos)
Ket Foto : Sebagian Santri DTA Sabilulhasan Sukajaya yang sedang bergembira
Tolong dong.... Pa Pemerintah...... perhatikan rekan-rekan kami di madrsah alias ustadz dan ustadzah..... Mereka juga ikut berjuang mencerdaskan bangsa...
BalasHapus