TAMING TEKUNI KREASI SENI DARI BARANG BEKAS
Suatu
hal yang penuh keunikan bila kita melihat hal yang kadang langka ditemui namun mengasyikan untuk dijadikan asset kreativitas. Seperti
halnya yang ditekuni oleh seorang warga Banjar yang kini tinggal di Jl. Rumah Sakit Kota Banjar.
Semenjak masa pensiun tahun 2000, Taming menggeluti suatu hal yang unik yang
langka dijumpai.
Ternyata barang-barang bekas dapat dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga menghasilkannilai
seni dan nilai komersil yang tinggi.
Taming sendiri membuat suatu karya
seni berupa miniatur dari barang bekas yang bisa dijadikan
suatu asset komersil. Miniatur ini berupa kendaraan seperti mobil –mobil tempo
dulu atau sepeda motor juga kereta api,
kapal layar.
Menurut
keterangan beliau mulanya hanya
iseng-iseng saja ; beliau membuat miniatur
dari barang bekas yang
diolah sehingga bisa dijadikan kerjinan
yang mengasyikan. Beliau tahun 2006
bertemu dengan orang dari Deperindag dan meminta untuk mengadakan pameran di
Jakarta. Setelah pameran Taming mendapat
bantuan dari Menteri waktu itu Drigjen
Sutio Harsono berupa alat perbengkelan
seperti bor duduk, bor tangan, kompresor, mesin bubut yang kalau diuangkan sebesar
Rp. 26.400.000,-.Setelahnya mendapat
bantuan, Taming makin semangat untuk mengembangkan usahanya sehingga sering
mengadakan pameran seperti di Jogyakarta, Bali, Riau, Aceh dan Jakarta.
Pada
bulan ini (Juni 2014) akan mengadakan Pameran di TMII Jakarta di Anjungan Jawa Barat.
Produksi
hasil karya Taming bukan saja laku di Indonesia, namun sudah banyak merambah ke
luar negeri. Contohnya Kereta Kencana
zaman kerajaan sudah masuk ke Perancis dengan harga 2 juta. Harga
masing-masing miniatur tergantung pada
nilai seni yang dikemban barang
tersebut. Mobil antik bisa mencapai harga 500 ribu rupiah.
Menurut
Taming dalam merangkai pembuatan suatu
miniatur kendaraan kadang ada yang sampai 1 bulan. Sedangkan alat atau bahan, Taming sendiri
yang mencari di loakan yang dibeli dengan kiloan. Rata-rata per kilo 3 ribu rupiah.
Selain
miniatur, Taming juga menekuni kerajinan
dari kuningan seperti keris, kujang, golok dan aksesoris lainnya yang lucu dan menarik.
Beberapa waktu ke belakang, sempat dishoting dan
ditayangkan di salah satu stasiun televisi.
Beliau
juga menjelaskan bahwa silakan-silakan saja yang mau ikut bergabung atau mencari pengalaman lewat
pekerjaan yang dia tekuni. Apalagi beliau mempunyai suatu group yang disebut PAMOR’S (Perkumpulan Motor Rumah Sakit). Tempat
beliau tepat di depan RSU Kota Banjar nomor 8-28.
Semoga
kreasi ini dapat lebih berkembang sebagai seni budaya tinggi dari negeri kita
Indonesia.
Ket. Foto :
atas : Taming dengan hasil karyanya, tak jarang orang luar negeri pun membeli hasil kreasinya.
bawah : Berbagai contoh miniatur hasil karya Taming yang banyak dipamerkan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !