Mengunjungi Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah
Alhamdulillah... Sekitar
pukul 04.30 WIB, hari Kamis,
9 Desember 2015 rombongan studi
tour SMPN 4 Rancah telah
sampai di daerah Jawa Tengah.
Rombongan beristirahat dahulu di sebuah komplek rumah
makan sekaligus melaksanakan sholat
Shubuh berjamaah. Selesai
sholat Shubuh semua beristirahat, ada
yang membuka bekal, atau memesan
makanan dan minuman dari warung
terdekat. Sambil melihat dan menikmati pemandangan
indah, bersantai dahulu
selama sekitar satu
jam. Mulai pukul
06.00 WIB, rombongan sudah
bersiap untuk star kembali menuju obyek
wisata yang pertama
akan dikunjungi yaitu
ke Candi Borobudur.
Perjalanan dari tempat
istirahat tadi sekitar 45
menit. Maka sekitar pukul 06.45,
rombongan studi tour SMPN 4
Rancah telah sampai
di daerah Borobudur. Daerah ini adalah Dusun Borobudur Desa Borobudur
Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah.Sebelum naik ke atas
candi semua berbaris rapi dan
masuk ke pintu tiket yang dijaga
ketat oleh petugas. Beberapa peraturan
yang harus dipatuhi oleh
pengunjung diantaranya tidak
boleh membawa barang-barang yang
sekiranya akan mengotori
tempat wisata. Sebelum naik, semua
berbaris kembali untuk
mendapatkan pengarahan dari
pemandu wisata. Juga meregangkan otot – otot dengan berolah
raga ringan setealah semalaman
berada di dalam
mobil. Selain itu berfoto
bersama di arena yang berlatar
belakang Candi Borobudur. Para siswa
dari mulai kelas 8-A berfoto
bersama dengan 3 posisi. Posisi pertama
adalah photo resmi, kedua photo gaya dan ketiga photo super gaya. Para
guru pembimbing dan wali kelas tak ketinggalan
ikut berphoto ria. Sebelum naik ada
pengarahan sekilas tentang Candi
Borobudur yang sudah
terkenal ke berbagai penjuru dunia. Candi ini
berada sekitar 100 km dari Ibukota
Jawa tengah yaitu Semarang. Berjarak 40
Km dari Jogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan
oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur
adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di
dunia. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang
diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan
2.672 panel relief dan aslinya
terdapat 504 arca Buddha. Borobudur
memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah
sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72
stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila
dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan)
Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring
melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya
pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan
1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak
saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan
pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas
upaya Pemerintah Republik Indonesia dan
UNESCO,kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan
mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak.
Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia
yang banyak dikunjungi wisatawan.
Memasuki abad ke – 21 Masehi ini
ada lagi tulisan baru
tentang sejarah Borobudur. Ada yang mengatakan bahwa
Borobudur ini adalah peninggalan Nabi
Sulaiman AS. Namun jika
kita mendengar berita ini tentu mengernyitkan dahi. Benar tidaknya berita itu wallohu a’lam. Namun bila kita membuka situs internet banyak bahasan yang membahas tentang candi Borobudur ini. Termasuk yang mengatakan bahwa candi ini dibuat pada masa kerajaan Nabi Sulaiman AS.
kita mendengar berita ini tentu mengernyitkan dahi. Benar tidaknya berita itu wallohu a’lam. Namun bila kita membuka situs internet banyak bahasan yang membahas tentang candi Borobudur ini. Termasuk yang mengatakan bahwa candi ini dibuat pada masa kerajaan Nabi Sulaiman AS.
Satu persatu murid-murid SMPN 4
Rancah menaiki tangga candi
Borobudur yang semuanya dari batu. Tangga
yang dinaiki adalah
mulai dari pintu
sebelah timur. Nanti turun
dari sebelah barat,
begitu menurut peraturan
yang diterapkan. Selain itu pengunjung
diharuskan memakai kain bagi mereka
yang bercelana pendek. Kain dipinjamkan secara
gratis, dan nanti ketika
turun dikembalikan lagi ke pos
pengembalian.
Di
atas candi bisa menikmati
keindahan alam dan berfoto ria termasuk dengan touris
asing yang datang
ke Borobudur. Wawancara pun dilakukan
dengan pemandu atau pun
staf keamanan yang selalu
siap berjaga-jaga.
Candi Borobudur terus dijaga
dan dipelihara, sehingga
pengunjung merasa aman dan juga terasa sehat segar
karena tiada sampah yang berceceran. Begitu pula
dinding-dinding candi yang
banyak relief terlihat
bersih bebas dari lumut
atau corat – coret yang biasa dilakukan oleh mereka
yang gemar mencoreng moreng dinding.
Setelah puas menaiki
candi dan berfoto bersama,
maka rombongan turun dari
pintu sebelah barat. Obyek selanjutnya adalah memasuki Pasar Ular.... ** (azkos-HJ)
Bersambung..
Rancah, Desember 2015 (Rabi’ul
Awal 1437.H)
Ket. Foto : Kepala SMPN 4 Rancah berfoto bersama di arena Candi Borobudur
- Berfoto bersama para guru pembimbing dengan background Candi Borobudur
- Foto - foto di atas candi dengan diiringi para pemandu wisata yang bisa diajak wawancara
- Siswa-siswi SMPN 4 Rancah yang selalu Yess... untuk berfoto ria di atas Candi Borobudur...
(Foto : Aazkos-BTQ)
Referensi :
https://id.wikipedia.org
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !