KKN MAHASISWA STAI PUTRA GALUH DI MEKARSARI TAMBAKSARI - Hasanah Jaya
Headlines News :
Home » » KKN MAHASISWA STAI PUTRA GALUH DI MEKARSARI TAMBAKSARI

KKN MAHASISWA STAI PUTRA GALUH DI MEKARSARI TAMBAKSARI

Written By Unknown on Jumat, 26 Agustus 2016 | 07.39

ADAKAN  PELATIHAN GURU  MADRASAH  DINIYAH

Pendidikan  Madrasah  Diniyah yang berstatus  non formal  kadang  masih  banyak “tertinggal” dibanding dengan  pendidikan  formal.   Namun  walau  demikian  keadaan  pendidikan  Madrasah  Diniyah  yang diolah oleh  para  ustadz-ustadzah  terus  berjalan  dengan penuh  kesabaran. Meniti  wanci  menumpu  waktu yang kadang  banyak  rintangan yang  harus  dihadapi oleh  para  ustadz – ustadzah...
Berbagai fasilitas  seperti buku-buku, kitab, tempat belajar  dan lainnya dirasa  belum  maksimal dibanding  dengan pendidikan non formal lainnya. Apalagi jauh berbeda  dengan pendidikan formal  yang selalu diperhatikan oleh  Pemerintah.

Kini keadaan Madrasah Diniyah di  daerah Tambaksari belum  semuanya mengenal  akan  kurikulum pendidikan  yang  telah  diberikan  oleh Kemenag tahun 2008.  Mereka masih banyak  menggunakan sistim  tradisional yang  disajikan oleh  para  ustadz-ustadzah. Ini  suatu  hal  yang harus  difikirkan  oleh instansi  atau  lembaga  yang menangani masalah  kemadrasahan, jauhnya  lagi oleh Pemerintah. Karena  kalau mengandalakan  para  guru  ngaji masih  banyak  yang  yang  berpendidikan formalnya nya  di  bawah  SMA.
Pada  hari  Kamis, 25  Agustus 2016  bertempat  di gedung PKK  Tambaksari,  diadakn pelatihan bagi  Guru  Madrasah.  Program  ini  diadakan  oleh  Kelompok  KKN  dari Mahasiswa STAI Putra Galuh  Ciamis. Dalam kesempatan  tersebut hadir  sebagai pemateri  yaitu  DR. Mohammad Aip Maptuh  Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian  Agama  Kabupaten  Ciamis.
Bahasan  yang  disajikan  adalah Teknis  Kurikulum Madrasah  Diniyah  Takmiliyah.
Di  dalamnya  dibahas  tentang Pengertian  Kurikulum, Regulasi, Prinsip  Peaksanaan  Kurikulum,  Struktur  Kuri-kulum,  Pengelolaan  dan Pengembangan Kurikulum dan  Arah Pengembangan  Kurikulum.
Pelatihan  ini diikuti  oleh para ustadz-ustadzah yang berada  di  2 desa  yaitu  Desa Mekarsari   dan  Desa Tambaksari.  Hadir  dalam  kesempatan  tersebut  Ketua FKDT ( Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah)  Kecamatan  Tambaksari, Dadi  Abdul  Khoer, S.Pd  beserta Kepala  Desa  Tambaksari  yang  diwakili oleh Sekdes Tambaksari. 

Beberapa  Keluhan
Mungkin  keluhan  yang  disampaikan  oleh  salah  seorang  Ustadzah  madrasah  dari  Kecamatan  Tambaksari,  Hj. Jeje dari  DTA At-Tasyakur  Cipasang  ; dirasa  pula  oleh  para  ustadz-ustadzah  lainnya.  Dia  mengeluhkan  bahwa kini  anak-anak remaja  yang  baru  SMP  saja  kadang  sudah  enggan  untuk  pergi  ke Madrasah. Sangat  jauh  sekali  berbeda  dengan  masa 15-20  yang  silam. Kini  anak-anak SMP dan  SMA  sudah  banyak  yang meninggalkan  bangku  madrasah. Kadang  mereka belajar  hanya  “tahunan”  saja  yaitu  di  bulan  Ramadhan,  itupun kadang tidak  full  hanya  beberapa  waktu  saja.
Masalah  ini tentu  harus  menjadi  pemikiran  para  orang  tua,  bukan  hanya  ustadz  saja. Karena  kewajiban  mendidik  itu  intinya  tanggung  jawab  para  orang tua. Ustadz  hanya menerima
titipan  saja  untuk mengajar putra-putrinya.  Namun  kadang  orang tua  juga  tidak peduli  akan pendidikan putra-putrinya terutama  pendidikan keagamaan.  Padahan  pendidikan  ini  sangat  penting ditanamkan  sejak  dini.
Kang  Aip mengumpamakan  dengan  sistem  pembelajaran  tempo  dulu  bagi  anak,  ada  istilah  “papageran”.  Anak  sewaktu mulai  masuk  sekolah
belajar  menulis  itu  dengan membentuk angka  satu.  Terus  sampai berapa puluh  dalam  sebarisnya.  Inilah  disebut oleh  para  orang tua “papageran”. Membuat  tulisan  layaknya  membuat  pagar. Nah,  bila  gambar  “pagar”  nya  sudah  bagus  tentu  ada  harapan  untuk tulisan  selanjutnya  menjadi  bagus  pula.
Bila  diumpamakan  kepada  akhlak  anak  tentu  sejak  dini  anak dituntut  untuk “ajeg” / lempeng. Mengenal  yang  diatas (Alloh)  harus  ditanamkan  sejak  dini. Maka ilmu  tauhid  ini  perlu  diajarkan  sejak  dini.
Kalau  akhlak ini  tidak  ditanamkan  maka bisa-bisa  jadi “tidak ajeg” akhirnya kurang  pengertian  akan  ilmu  tauhid. Seperti  halnya  membuat “papageran”  kalau  pagernya  runtuh  malah  akan nubruk   pager  tersebut,  alias melanggar  hukum..
Selain  itu masalah  yang  disampaikan oleh  Ustadz  Juju Jaenudin (Mantan Ketua FKDT  Kec. Tambaksari) yang mengeluhkan  tentang  Ijzah  Diniyah. Sejak  beberapa  tahun  ke belakang Madrasah  Diniyah  telah mengeluarkan Ijazah Diniyah. Tapi buktinya ?? Ijazah ya ijazah.. tapi kegunaanya  seperti  tidak  dihiraukan. Buat  apa ijazah  tersebut ?  Katanya  untuk  persyaratan masuk  SMP/SMA.  Buktinya kadang teu ditanya-tanya  acan... Inilah masih  lemahnya alias kurang perhatiannya para pegawai di  Lembaga Formal  terhadap  pendidikan  non formal.
Semoga  dengan terjunnya  ke  Tambaksari,  Kang  Aip  bisa  mewakili  suara  para ustadz-ustdzah  untuk  disampaikan dan dikelola oleh lembaga yang  menangani Madrasah  yaitu  di Kementrian  Agama  Kabupaten  Ciamis.
Terima  kasih  kepada ade-ade  mahasiswa STAI Putra Galuh Ciamis yang telah menyelenggarakan  acara ini. ** (HJ-Azkos)

--- Ket. Foto  (kedua dar atas) :  
Dari kiri  :  DR. Moh. Aip Maftuh,   Dadi Abdul Khoer (Ket. FKDT Kec. Tambaksari) dan  Kades Tambaksari.  
Para peserta Pelatihan  Guru Madrasah.   (Foto :  azkos--HJ)
Foto  paling bawah :  ...Gaya KKN yang ....  selarasss...   


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hasanah Jaya - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya