NADOM SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN
Yang namanya
Nadom telah dikenal sejak dahulu baik di
majlis ta’lim ataupun di lingkungan pesantren. Dengan memakai nadom anak-anak
bersemangat untuk menghafalkan
suatu pelajaran seperti Tajwid atau pelajaran lainnya. Kini nadom bukan saja diterapkan di pesantren-pesantren, namun para
orang tuapun menyukai sistem
penghafalan lewat nadom tersebut.
Seperti
halnya di suatu perkumpulan para pendengar
radio atau suka disebut
dengan fans radio,
pembimbing atau pengasuh
siaran tadarus di udara mengedarkan suatu
nadom yang kadang dijadikan pasword
bagi mereka yang
akan masuk (on air) sebelum membaca Al-Qur’an.
Di Kota Tasikmalaya juga ada suatu
stasiun radio FM
yang menyuguhkan siaran untuk
diikuti melalui jarak
jauh seperti tadarus Al-Qur’an. Sehingga selain pelajaran Al-Qur’an sang pengasuh suka memberikan
pelajaran melalui Nadom yang sering “dihaleuangkan” (dibacakan) oleh mereka
yang masuk on air.
Ada
suatu kreativitas dari
pendengar sehingga disusun suatu Nadom hasil ciptaan
dia sendiri. Pada
pertemuan acara Rajaban atau khotaman dibacakanlah Nadom tersebut dengan
terlebih dahulu pemirsa yang
lain dibagi masing-masing satu
lembar tulisan nadom.
Si pencipta maju ke depan
dengan membacakan nadom
tersebut dengan ditemani 2 orang temannya. Sehingga suasana terdengar
“halimpu” dengan nadom
yang dibacakan oleh 3
orang tersebut.
Pertemuan fans
radio sangat dinantikan oleh
mereka yang senang untuk
bersilaturrahmi. Semoga acara
seperti ini bisa berlangsung
kembali di masa yang
akan datang... ** (elga-HJ)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !